Berawal dari salah kirim pesan di salah satu media sosial pada tanggal 11 Oktober 2020 dan berujung menjadi pasangan hidup MasyaAllah. Kemudian kami saling bertukar nomor WhatsApp agar mempermudah dalam berkomunikasi. Pada saat itu ia menyatakan perasaannya kepadaku, tapi aku belum memberikannya jawaban yang pasti dengan alasan bagaimana mungkin bisa menjalani suatu hubungan jarak jauh. Ketika ia tahu jawabanku ia menghilang seakan kembali menjadi orang asing yang tidak mengenal satu sama lain. 3 bulan berlalu, ia tiba-tiba menghubungiku memberi tahu jika ia sudah berada tepat di depan kantorku bekerja, dan pada saat jam pulang ternyata ia mengiringi hingga sampai rumah dan langsung menemui kedua orang tuaku untuk menjalin silaturahmi tuk yang pertama kalinya. Seminggu kemudian ia kembali ke tempat ia bekerja, seperti biasa kami hanya mengirim pesan seperlunya saja. Satu tahun kemudian lagi-lagi ia pulang ke Bengkulu tanpa memberitahuku dan seperti sebelumnya ia tetap bersilaturahmi kerumahku dalam keadaan kami belum punya hubungan apa-apa. Satu tahun berlalu, di tahun 2023 ia kembali meyakinkanku untuk menerimanya sebagai pasangan hidup, awalnya aku masih ragu dan memberinya sebuah tantangan agar niat baiknya segera dilaksanakan, tapi lagi-lagi kita dipisahkan oleh jarak bahkan kali ini lebih jauh dari sebelumnya yaitu Bengkulu-Kalimantan bukan hanya diuji jarak namun juga diuji dalam komunikasi yang kurang baik dikarenakan kurang adanya sinyal di tempat ia bekerja yaitu diperbatasan. Ia berharap agar aku menunggunya sepulang satgas, tapi jawabanku mungkin tidak sesuai dengan yang ia harapkan yaitu "kita akan dipertemukan lagi nanti apabila kita berjodoh, tapi jika tidak kamu akan menemukan wanita yang jauh lebih baik dariku"